Pages

Rezept - Süßes Martabak / Indonesischer Pfannkuchen nach Devina Hermawan

3. Januar 2021

Hallo und herzlich Willkommen

Ich habe das Rezept für eine Freundin übersetzt und finde es zu schade, wenn ich das Rezept jetzt nicht für die anderen auch zur Verfügung stelle.

Diejenigen, die schonmal in Indonesien waren und Süßes Martabak oder Martabak Manis oder Terang Bulan (ich nenne es gern Mondschein auf Deutsch lmao) probiert haben, und vielleicht plötzlich Lust darauf bekommen, können gern das Rezept hier nachmachen. 

Die Autorin von dem Rezept ist eine berühmte Köchin und ich finde, dass das Rezept sehr einfach und gleichzeitig detailliert und fool proof ist. Ich werde unten den Link zu ihrem Video verlinken. Oh und in dem Video gibt es auch eine englische Übersetzung und auch einen englischen Subtitle. 

Nachgemacht habe ich und ja ich habe es geschafft (Juchu). Leider kann ich keinen annähernd ähnlichen Käse finden. Er sollte auf englisch processed cheese heißen und er ist etwas süßlich.. Wenn ihr selbst sowas schonmal in Läden findet dann bitte gerne kommentieren und ihr kriegt eine herzliche Danke von mir......please.

So hier ist das Rezept! 


Bildquelle: Youtube Devina Hermawan

Rezept – Süßes Martabak / Indonesischer Pfannkuchen

Anti-Haft beschichtete Pfanne in 20cm oder 24cm

 

Zutaten 1

225 g Mehl (Ich benutze 405 oder das übliche für Pfannkuchen)

20 g Maisstärke

30 g Zucker

250 ml Wasser

1 Ei (M oder L)

3/4 TL Backpulver

 

Zutaten 2

50 ml Wasser

3/4 TL Natron

2 EL Vanille (Ich habe persönlich nur 2 TL benutzt)

Ein wenig Zucker zum Bestreuen

 

Belag:

Butter

Gezuckerte Kondensmilch (Milchmädchen)

Schokostreusel

Nutella

Usw.

 

Zubereitung

1.     Erstmal den Teig bereiten:

Das Mehl, die Maisstärke, Zucker und Wasser in einer Küchenmaschine oder mit einem Schneebesen verrühren

2.     Das Ei und Backpulver hinzugeben, weiter mischen.

3.     Lass den Teig für mindestens eine Stunde ruhen.

4.     Teil den Teig in zwei Schüsseln.

5.     Die Pfanne auf mittelhöher Temperatur vorheizen

6.     Misch Zutaten 2 zusammen und teil ebenso auf zwei (für die jeweilige Schussel)

7.     Kurz vor dem Anbraten, füge die Hälfte von Zutaten 2 in den Teig.  

8.     Gib den Teig in die vorgeheizte Pfanne hinein und wende die Pfanne ein bisschen, damit der Teig etwas Rand bekommt

9.     Warte bis der Teig Blasen bekommt, dann die Hitze runter.

10.  Bestreue etwas Zucker auf dem Teig, um die Blasen zu poppen.

11.  Nachdem die Oberfläche Löcher bekommt, deckt die Pfanne zu und lass den Teig kochen bis es oben nicht mehr klebrig wird.

12.  Zunächst schmiere Butter und dann den beliebigen Belag drauf.



Link zu dem Video von Chef Devina Hermawan 

https://www.youtube.com/watch?v=Ui7lXa4uqI0&feature=youtu.be&ab_channel=DevinaHermawan

The Dos and Don'ts di Jerman sebagai pendatang baru

9. Dezember 2019

Hallo semuanya selamat malam waktu Jerman. Di post kali ini aku mau share tentang hal-hal yang perlu dan harus kalian ketahui kalau kalian pertama kali akan menginjakkan kaki di Jerman.
Banyak alasan orang mau ke Jerman, bisa jadi untuk Aupair, FSJ, BFD, Ausbildung, kuliah, atau untuk menetap dan bekerja. Tentu beda tujuan akan beda juga informasi yang dibutuhkan, tapi dalam post ini aku nggak akan mengklasifikasikan sesuai tujuannya.


1. Kemampuan Bahasa Jerman
    Syarat pengajuan Visa ke Jerman (selain tujuan berlibur) mencantumkan bukti kemampuan bahasa. Bukti kemampuan bahasa inipun berbeda-beda tergantung tujuannya, misalnya untuk Aupair kalian butuh A1, untuk FSJ, BFD, dan Ausbildung biasanya bervariasi tergantung Trägernya, ada yang minta A2 ada yang minta B1. Untuk kuliah di Jerman kalian perlu B1/B2 untuk masuk Studienkolleg dan setelah itu kalian akan dibimbing untuk belajar bahasa Jerman sesuai dengan jurusan tujuan kalian.
  Walaupun syarat bahasa untuk Aupair dan beberapa FSJ/BFD cukup minim, akan sangat bermanfaat kalau kalian tidak terburu-buru berangkat ke Jerman dengan kondisi baru lulus A1 dengan nilai pas-pas-an, apalagi jika kalian tidak menguasai bahasa Inggris. Sering terjadi miskomunikasi antara Träger atau Gasteltern dengan pendatang baru karena kemampuan bahasa yang kurang memadai. Selain itu penting sekali untuk bisa berkomunikasi jika kejadian tidak menguntungkan menimpa kalian di Jerman. Dengan kemampuan bahasa Jerman yang memadai, kalian juga bisa meminta bantuan jika ada kesulitan.
Do: Punya kemampuan bahasa Jerman yang memadai untuk berkomunikasi di Jerman
Don't: Terburu-buru ke Jerman dengan kemampuan bahasa Jerman rendah

2. Komunikasi dua arah
   Selain tantangan di kemampuan bahasa Jerman, hal ini merupakan salah satu kesulitan pendatang baru yang belum terbiasa berkomunikasi dengan orang Jerman. Umumnya kebanyakan manusia bukan cenayang yang bisa membaca pikiran orang lain. Jika ada hal yang tidak disukai atau tidak cocok, maka penting pendatang baru untuk langsung membicarakan hal ini empat mata dengan yang bersangkutan. Tidak melibatkan orang ketiga sebelum komunikasi dengan yang bersangkutan juga hal penting, apalagi jika orang tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan konflik yang dialami.
  Orang Jerman kebanyakan adalah orang-orang dengan pikiran terbuka yang sudah dibiasakan mengungkapkan hal-hal yang ada di pikiran mereka secara langsung dengan memperhatikan sopan santun. Hal ini juga merupakan hal yang mereka harapkan dari lawan bicara mereka. Nein berarti  Nein dan Ja berarti Ja. 
Do: Bicara langsung dan jelas dengan orang yang bersangkutan
Don't: Menutup diri dan segan berbicara, melibatkan orang ketiga dalam konflik

3. Aturan di Jerman
   Jerman merupakan negara yang teratur berkat aturan yang ada dan ditaati masyarakat bersama. Sebagai pendatang baru mungkin beberapa aturan dan norma yang berlaku masih terasa asing dan susah membiasakan diri dengan situasi yang ada. Wajar jika di awal kedatangan, pendatang asing masih kebingungan dan membuat beberapa kesalahan, namun TIDAK WAJAR jika pendatang baru tidak menginformasikan diri sendiri tentang larangan atau norma yang berlaku di lingkungan sekitarnya. Beberapa aturan yang dapat dirasakan efeknya sehari-hari antara lain:
a. Hari Minggu adalah hari tenang.
    Toko-toko tutup dan orang Jerman menghabiskan waktu untuk beristirahat sebelum kembali bekerja di hari Senin. Sebaiknya tidak membuat kegaduhan seperti menyalakan musik terlalu keras dan kegiatan lain yang bisa mengganggu orang sekitar.
b. Memisahkan sampah sesuai kategorinya (Restmüll, Biomüll, Papiermüll, Glas, Verpackungen, usw.)
c. Mentaati kontrak yang ada (untuk Aupair, FSJ, BFD, dan Ausbildung)
   Jangan berpikir tanda tangan kontrak hanya untuk formalitas. Jika kalian akan menandatangani sebuah kontrak, penting untuk membaca dengan detail hak dan kewajiban kalian dan jangan meremehkan hukum yang ada.
d. Menghargai privasi orang sekitar
   Di Jerman ada yang namanya Datenschutz atau UU perlindungan data. Informasi pribadi seseorang tidak boleh disebarluaskan tanpa persetujuan orang yang bersangkutan. Contohnya alamat, nomer ponsel, FOTO orang tersebut dan keluarganya termasuk anaknya. Hal ini diatur dengan ketat dan merupakan topik yang sering dibicarakan di Jerman. Sering kali terlihat di sosial media foto Aupair dengan anak Gastfamilie. Walaupun anak tersebut tidak menolak, Aupair Mädchen/Junge tetap harus meminta persetujuan orang tuanya jika ingin memposting foto anak mereka, dan jika tidak, worst case, Aupair Junge/Mädchen bisa dituntut. Jangan meremehkan hal ini dan berpikir bahwa Gasteltern tidak melihat atau tidak tahu sosial media kalian. Selain wujud mentaati aturan yang ada, hal ini juga menunjukan respect kalian terhadap Gastfamilie kalian yang sudah memperlakukan kalian dengan baik.
Do: Mentaati peraturan di Jerman dan mencari informasi sebelum berangkat
Don't: Meremehkan aturan yang ada dan mencari alasan "karena tidak tahu"

4. Bersosialisasi
    Pendatang baru biasanya belum memiliki banyak teman di Jerman. Hal ini bisa mengarah ke homesick, stress dan kesulitan sehari-hari. Untung menghindari hal ini, pendatang baru bisa mencari teman di facebook contohnya. Banyak grup Facebook yang berisi orang Indonesia di Jerman atau negara sekitar, misalnya PPI Jerman/Kota tempat kalian tinggal, AFA Germany (Au Pair, FSJ, Azubi aus Indonesien), dan lain-lain. Sesekali bertemu dengan orang dari negara asal dapat membantu kalian menghilangkan rindu ke kampung halaman atau sekedar bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Selain itu, jika ada kesulitan yang kalian tidak bisa pecahkan sendiri, kalian bisa meminta tolong dan menanyakan informasi ke orang lain dengan bahasa Indonesia dan meminimalisasi miskomunikasi.
   Selain bersosialisasi dengan orang Indonesia, penting juga untuk pendatang baru mencari teman dengan orang-orang dari negara lain untuk memperluas pengetahuan kalian. Selain itu, pertemanan dengan orang yang bisa bahasa Jerman merupakan nilai plus untuk kalian, demi menambah pengetahuan kalian tentang Jerman dan melatih bahasa Jerman kalian. Aktif berkomunikasi dalam bahasa Jerman adalah langkah besar dalam bahasa Jerman dan berperan penting dalam pembelajaran kalian.
Do: Aktif mencari kontak dan bersosialisasi
Don't: Bergantung pada beberapa orang, menyendiri dan membatasi pertemanan.

5. Aktif mencari Informasi
    Hidup di Jerman menutut kemandirian tinggi dan kemampuan bertahan hidup. Di jaman sekarang sangat mudah mencari informasi yang dibutuhkan untuk berangkat ke Jerman dan informasi lainnya yang kalian perlukan. Selain itu, seperti yang telah disebutkan di atas, banyak grup facebook dan komunitas orang Indonesia yang dengan senang hati memberikan informasi yang sulit ditemukan di Internet. Namun, sebelum bertanya ke orang lain, alangkah baiknya jika kalian mencari informasi sendiri sebanyak yang kalian bisa dan dapat ditemukan di beberapa blog atau website. Luangkan waktu kalian dan lakukan hal tersebut demi kepentingan kalian sendiri. Penting bagi pendatang baru untuk mencatat kontak darurat jika terjadi masalah, misalnya kontak konsulat kedutaan Indonesia terdekat, polisi, Krankenwagen, dan Feuerwehr.
Do: Aktif mencari informasi
Don't: malas mencari informasi, bergantung pada orang lain

Sekian post kali ini, terima kasih karena sudah mau membaca dan semoga post ini bermanfaat.
Jika ada pertanyaan atau tambahan, bisa tulis di kolom komentar di bawah ini.

Vielen Dank!

Ochi

Schengen Visum in Surabaya untuk kunjungan (Besuchsvisum) dan magang

26. März 2018

Diesen Beitrag schreibe ich auf Indonesisch, viel Spaß beim Lesen!

Hallöchen!

Sebagai warga Indonesia, kita butuh Visa kalau mau ke beberapa negara, termasuk negara-negara Eropa, terutama yang bakal aku bahas di sini ke negara Jerman.


Di kasusku aku bakal bahas Besuchsvisum alias Visa Kunjungan. Selain itu, aku urus visanya di Konsulat Surabaya, karena lebih dekat dari Malang daripada harus ke Jakarta. Biaya perjalanan ditanggung pengundang.




  • Bedanya Visa Kunjungan, Turis, dan Bisnis apa?
Visa Kunjungan

Visa ini diajukan kalau tujuan kalian ke negara Schengen itu mengujungi kerabat, keluarga, pacar, dll. Kalau biaya perjalanan ditanggung sendiri, ada persyaratan yang harus dipenuhi (baca di lampiran).

Visa Turis

Visa ini buat turis yang urus perjalanannya sendiri/dengan agen, tujuannya ya liburan ke satu atau beberapa negara di wilayah Schengen.  Pembiayaan sendiri.

Visa Bisnis

Visa ini untuk mereka yang ada kunjungan bisnis, termasuk magang juga sebenernya. 

  • Berkas apa aja yang kalian butuhkan untuk urus Visa?


1. Formulir online
Formulir ini harus diisi lengkap sesuai dengan aturannya. Buat yang urus di Jakarta, formulir ini bisa diambil offline dan tidak ada biaya. Di Surabaya tidak ada, jadi harus print di rumah sebelumnya dan diisi di rumah. Untuk jaga-jaga bawa satu Copy dari Formulir ini, dan pastikan halaman belakang sendiri yang ada barcodenya tercetak jelas. Save file formulir ini berupa PDF &  XML Document dan masukkan file-file itu di Flashdisk dan dibawa ketika mengajukan Visa. Lebih amannya masukin aja semua filenya ke flashdisk buat dibawa.

2. Lembar Perjalanan
Lembar ini berisikan  tujuan negara mana yang akan kalian kunjungi dan durasi kunjungannya. Di lembar ini juga harus diisi Email kita agar bisa dihubungi kalau visa kita sudah jadi.

Ini bukti kalau kesehatan kalian diasuransikan di negara tujuan, jadi kalau sakit-sakit bakal ada jaminanya. Asuransi ini bisa diurus sendiri di Indonesia atau diuruskan oleh pengundang di Jerman. 

4. Passpor
Passpor yang masih berlaku, dan ada lembar kosong (aku ga yakin ya, mungkin 3-5 lembar buat visa dan stempel), jelasnya bisa kalian cek di web jaka diplo dan file-filenya.

5. Foto Biometrik 
Kalian butuh 2 foto, satu ditempel di formulir dan satunya diclip aja di situ. Fotonya gaboleh sembarang foto, melainkan ada syarat-syaratnya yang bisa kalian cek di hyperlink. Buat yang di Malang, aku recommend pantai foto yang di deketnya alun-alun, sebelahnya toko buku siswa. aku udah foto 3 kali di sana dan ga pernah ditolak fotonya. Bilang aja foto buat visa ke eropa/schengen/jerman. Harganya sekitar 30k-40k dapet 4 foto udah cukup banget plus CD. Kalau ternyata kalian foto di tempat lain dan hasilnya ga sesuai, biasanya konsulat menyarankan foto di tempat deket situ.

6. Surat Keterangan Kerja/Kuliah
Di kasusku karena aku masih kuliah, jadi aku minta ke fakultas. Aku kuliah di fakultas sastra UM, dan aku langsung ke TU fakultas sendiri bawa surat keterangan kuliah yang udah aku terjemahin sendiri ke bahasa Inggris. Kalau kalian gatau bentuknya, minta dulu surat keterangan kuliah biasa, lalu terjemahin sendiri ke bahasa Inggris. Setelah itu jangan lupa minta nomer surat, lalu ajuin dan minta ttd wakil dekan 1 dan stempel fakultas.

7. Bukti pemesanan tiket pesawat
Katanya biasanya kalau pesan lewat agen travel, bisa minta bukti booking sementara, tapi itupun harus dibayar secepatnya. Aku sendiri langsung beli tiket pesawat dan dibayar di awal, lalu aku print buktinya dan aku fotokopi. Aku pake Lufthansa karena dari hasil cari, yang paling murah dari Surabaya ke Frankfurt ya pake itu. Kalau dari Jakarta biasanya lebih murah, bisa pake Turkish Airlines, Qatar Airways, Emirates, China Airlines, atau Singapore Airlines. Aku biasanya langsung cari di web resminya mereka.

8. Rekening koran 3 bulan terakhir
Ini walaupun perjalanan kalian dibiayain sama pengundang, kalian harus tetep menyertakan ini. bisa langsung ke bank kalian terus bawa buku tabungan dan minta customer service print rekening koran 3 bulan terakhir.
INGAT: Rekening koran itu bukan buku tabungan. Jadi kalian harus ke bank dan minta ke customer service untuk dicetakkan rekening koran 3 bulan terakhir.
Jangan sampai lupa, karena ini yang nahan aku buat dapet visa tahun lalu. 

Buat yang perjalananya bayar sendiri atau turis, maaf banget aku kurang tau ya, karena sepertinya perlu itinerary dsb. buat yang perjalanannya  bisnis juga, bisa liat di syaratnya di sini.

Buat yang mau bikin visa kunjungan, ini syarat-syarat lainnya

9. Undangan tertulis dari pengundang
cukup minta mereka ketik di kertas dalam bahasa inggris atau jerman, kalau mereka menyanggupi mengundang kalian dan provide kebutuhan kalian di sana, masukkan data pengundang &yang diundag, dan dari kapan sampai kapan kalian mengunjungi si pengundang.

10. Fotokopi KTP/Passpor pengundang
minta scan-scan-an aja

11. Bukti hubungan 
Ini bisa berupa screenshot chat, kartu pos, surat menyurat, dan bisa ceritakan berapa lama, kenal darimana, dll.

12. Verpflichtungserklärung
ini adalah bukti kalau pengundang sanggup mengundang kalian. ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dan itu mereka bisa langsung ke Ausländerbehörde yang ada di sana. biayanya 25€-30€. INGAT: ini harus ASLI. Jadi harus dikirim per-pos. Tidak boleh lebih lama dari 6 bulan sebelum kedatangan. Jangan nunda bikin ini, karena pengiriman perpos bisa macem-macem durasinya. Tidak boleh scan-scan an

13. Kartu Keluarga yang diundang
ini bawa fotokopi dan yang asli, yang diberikan yang difotokopi. Ini katanya kalau ada apa-apa sama yang diundang, biar keluarganya bisa dihubungi.

Karena aku selain mengunjungi pacarku aku juga mau magang, jadi ada syarat-syarat lain yang harus dipenuhi. Khusus buat yang mau magang TIDAK DIBAYAR (bukan kerja)

14. Praktikumsbescheiniung dari tempat magang
jadi kalian hubungi dulu tempat magang di Jerman,dan minta bukti kalau kalian sudah diterima di tempat itu berupa surat dengan tanda tangan dan kop surat tempat magangnya. Jangan lupa tanggal berapa sampai tanggal berapa.

15. Praktikumsbescheinigung dari kampus
ini bukti dari kampus, kalau kalian memang diwajibkan untuk magang selama durasi sekian lamanya. bentuknya mirip surat keterangan kuliah. Ini dalam bahasa jerman atau inggris.

16. surat pernyataan
karena tujuan  kunjunganku ada dua, aku diminta tulis surat pernyataan apa saja yang aku lakukan di Jerman nanti. Selain itu aku diminta menyeratakan pernyataan bahwa stelah visaku habis aku akan kembali ke Indonesia without seeking any employment.

17. Fotokopi KTP dan KTM



Jadi itu semua yang dibutuhkan untuk mengurus visa schengen menurut pengalamanku. Untuk mengurus visa di Jakarta, harus membuat janji / termin lewat website. Kalau urus di Surabaya, hanya perlu telepon konsulat kedutaan Jerman di Surabaya.
AddressJL Dokter Wahidin No.29, Dokter Sutomo, Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60264

Aku buat Termin seminggu-dua minggu sebelumnya. Bilang aja mau mengurus Visa Schengen untuk ke Jerman. Kalau ada pertanyaan juga bisa dial nomor telepon itu. 

sekian dan terimakasih!


Danke fürs Lesen♡

PS: Ini bonus Checklist keperluan Schengen Visum yang aku buat sendiri
Semoga bisa membantu!



 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS